π» Tentukan Hasil Pembagian Bilangan Bulat
contohsoal dan pembahasan tentang bilangan bulat. AJAR HITUNG. Soal & pembahasan Matematika SD, SMP & SMA. kita tentukan dulu perkalian 2 bilangan yang jawabannya 34. Yaitu: 1 x 34 = 34 2 x 17 = 34-1 x (-34) = 34 Apabila bilangan yang lebih besar dibagi dengan bilangan yang lebih kecil, hasil baginya adalah 3 dan sisanya 5. Selisih
ο»ΏPadaBilangan Bulat dapat dilakukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Untuk menghitung hasil penjumlahan bilangan bulat, dapat di gunakan alat bantu, misalnya mistar hitung dan garis bilangan
banyaknyabilangan 5 merupakan hasil dari pembagian bilangan tersebut. Jumlah bilangan 5 diatas adal 4, Maka hasil dari 20 : 5 = 4. Secara umum pembagian adalah kebalikan dari perkalian : a x b = c maka a = c/b dengan b tidak sama dengan (β ) 0. a x b = c maka b = c/a dengan a tida sama dengan (β ) Sifat -sifat Pembagian Bilangan Bulat.
CaraMenaksir Hasil Perkalian dan Pembagian Untuk pembulatan ke angka puluhan terdekat. Jika angka satuannya kurang dari 5, angka tersebut tidak dihitung atau dihilangkan. Misalnya : 43 menjadi β 40 Jika angka satuannya lebih dari atau sama dengan 5, angka tersebut dibulatkan ke atas menjadi puluhan. Misalnya 46 menjadi β 50
Jawab: Volume tangki penuh = 45 Liter Jarak perjalanan 350 km = 350 km / 100 = 3,5 Bensin yang dihabiskan setiap perjalanan 8,5 liter / 100 km Bensin yang dihabiskan untuk 350 km = 3,5 x 8,5 = 29,75 liter Bahan bakar yang tersisa = 45 liter - 29,75 liter = 15,25 lter 2. Wulan mengalikan suatu bilangan dengan 100 dan mendapatkan hasil 450.
1Tentukanlah hasil dari bilangan bulat campuran berikut ini 15a + 7b - 4a + 9b = Tentukan hasil perkalian bilangan bulat berikut ini. Penyelesaian: 4 x 15 = 60; 8 x 9 = 72; 25 x 4 = 100; 25 x 2 = 50; 6 x (-4) = -24; 12 x (-5) = -60 (-8) x 7 = -56 (-9) x 9 = -81 (-9) x (-6) = 54. (-10) x (-10) = 100; Contoh Soal Pembagian. Tentukan hasil
Caramenaksir hasil pembulatan atau taksiran dari suatu oprasi perkalian dan pembagian adalah sebagai berikut. Untuk pembulatan ke angka puluhan terdekat, jika angka satuannya kurang dari 5, angka tersebut tidak dihitung atau dihilangkan. Sedangkan jika angka satuannya lebih dari atau sama dengan 5, angka tersebut dibulatkan ke atas menjadi
Kemudian 18 dan 12 berpindah posisi untuk membuat baris ketiga, dan 12 dan 6 berpindah posisi untuk membuat baris keempat. 3, 1, 1, dan 2 yang mengikuti tanda perkalian tidak muncul kembali. Bilangan ini melambangkan hasil pembagian bilangan yang dibagi dengan pembagi, sehingga berbeda setiap barisnya.
. Misalkan kamu memiliki 10 buah jeruk yang akan kamu bagikan sama rata kepada 5 orang teman kamu. Pertanyaannya, berapakah jumlah jeruk yang diterima oleh masing-masing temanmu? Tentunya masing-masing temanmu akan mendapat 2 buah jeruk. Nah, peristiwa tersebut merupakan salah contoh bentuk pembagian bilangan bulat. Lalu tahukah kamu bagaimana konsep dan sifat-sifat pembagian bilangan bulat? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, silahkan simak secara seksama penjelasan berikut ini. Konsep Pembagian Bilangan Bulat Misalnya pada suatu saat kalian ditanya, βBerapakah nilai a yang memenuhi persamaan 42 7 = a?β Dan pada saat yang lain kalian ditanya lagi, βBilangan berapakan yang dikalikan dengan 7 menghasilkan bilangan 42?β Dari contoh soal ini, apakah keduanya memiliki jawaban yang sama? Kedua soal ini apabila disederhanakan, maka bentuknya adalah seperti berikut. Ternyata, nilai a yang memenuhi jawaban kedua persamaan di atas adalah 6. Lalu apa yang dapat kamu simpulkan dari kedua bentuk pertanyaan tersebut? Operasi pembagian bilangan bulat merupakan kebalikan dari operasi perkalian, sehingga dapat disimpulkan sebagai berikut. Jika a, b, dan c adalah bilangan bulat dan b β 0 maka a b = c jika dan hanya jika a = b Γ c. Operasi pembagian bilangan bulat dapat dinyatakan dalam beberapa bentuk, di antaranya adalah sebagai berikut. Bentuk pembagian di atas dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan. Bentuk 148 4 digunakan untuk pembagian yang sederhana, sedangkan bentuk 3 426 biasanya digunakan untuk pembagian yang rumit. Ada beberapa istilah yang perlu diketahui dalam operasi pembagian bilangan bulat, yaitu pembagi, bilangan yang dibagi, hasil bagi, dan sisa pembagian. Agar lebih jelas, perhatikan contoh berikut ini. Mengingat pembagian merupakan kebalikan dari perkalian, maka dapat dituliskan sebagai berikut. a Γ b = c β c a = b atau c b = a Sekarang coba kalian perhatikan tabel berikut! a Γ b = c c a = b c b = a 3 Γ 4 = 12 12 3 = 4 12 4 = 3 3 Γ β4 = β12 β12 3 = β4 β12 β4 = 3 β3 Γ 4 = β12 β12 β3 = 4 β12 4 = β3 β3 Γ β4 = 12 12 β3 = β4 12 β4 = β3 Dari data-data perhitungan pada tabel di atas, maka dapat kita ambil beberapa pola tanda pada pembagian bilangan bulat berikut ini. a. + + = + b. + β = β c. - + = β d. β β = + Dengan demikian dapat kita simpulkan konsep dari pembagian bilangan bulat yaitu sebagai berikut, Hasil bagi dua bilangan bulat yang mempunyai tanda sama selalu positif. Hasil bagi dua bilangan bulat yang mempunyai tanda berbeda selalu negatif. Sifat-Sifat Pembagian Bilangan Bulat Sifat-sifat pembagian bilangan bulat antara lain tidak tertutup, tidak komutatif, tidak asosiatif, tidak distributif, pembagian bilangan bulat dengan nol 0, dan pembagian bilangan bulat oleh nol. Berikut ini adalah penjelasan dan contoh masing-masing sifat tersebut. 1 Tidak Bersifat Tertutup Sifat tertutup adalah sifat operasi hitung pada bilangan bulat yang menghasilkan bilangan bulat juga, perhatikan contoh berikut Contoh β 15 3 = 5 15 dan 3 merupakan bilangan bulat, hasilnya yaitu 5 juga merupakan bilangan bulat. Sekarang coba kalian perhatikan contoh berikutnya. β 4 3 =? Berapakah hasil pembagian antara 4 dengan 3? Apakah kalian menemukan nilai dari 4 3 merupakan bilangan bulat? jawabannya adalah tidak ada. Karena tidak ada bilangan bulat yang memenuhi, maka hal ini sudah cukup untuk menyatakan bahwa pembagian pada bilangan bulat tidak bersifat tertutup. Dengan demikian, dapat kita tuliskan sebagai berikut. Untuk setiap bilangan bulat a dan b, jika a b = c, maka c belum tentu merupakan bilangan bulat. 2 Tidak Bersifat Komutatif Untuk memahami sifat tidak komutatif atau anti komutatif pada pembagian bilangan bulat, perhatikan contoh berikut ini. Contoh β 20 β10 = β2 β β10 20 = β0,5 Dengan demikian, 20 β10 β β10 20 sehingga pada pembagian bilangan bulat tidak berlaku sifat komutatif. Secara umum dituliskan sebagai berikut. Hasil pembagian bilangan bulat tidak pernah sama ketika letak bilangan ditukar. Sifat pembagian seperti ini disebut sifat anti komutatif dan ditulis sebagai berikut a b β b a 3 Tidak Bersifat Asosiatif Untuk memahami sifat anti asosiatif pada pembagian bilangan bulat, perhatikan contoh di bawah ini. Contoh β 12 6 2 = 2 2 = 1 β 12 6 2 = 12 3 = 4 Dengan demikian, 12 6 2 β 12 6 2 sehingga pada pembagian bilangan bulat tidak berlaku sifat asosiatif. Secara umum dituliskan sebagai berikut. Hasil pembagian bilangan bulat tidak pernah sama ketika elemen-elemennya dikelompokkan dengan cara yang berbeda. Sifat pembagian seperti ini disebut sifat anti asosiatif dan ditulis sebagai berikut a b c β a b c 4 Tidak Bersifat Distributif Untuk memahami sifat anti distributif pada pembagian bilangan bulat, perhatikan contoh di bawah ini. Contoh β 30 10 + 5 = 30 15 = 2 β 30 10 + 30 5 = 3 + 6 = 9 β 20 10 β 5 = 20 5 = 4 β 20 10 β 20 5 = 2 β 4 = β2 Dengan demikian, 30 10 + 5 β 30 10 + 30 5 dan 20 10 β 5 β 20 10 β 20 5 sehingga pada pembagian bilangan bulat tidak berlaku sifat distributif baik pada penjumlahan maupun perkalian. Secara umum dituliskan sebagai berikut. Pada operasi pembagian bilangan bulat, tidak berlaku sifat distributif penyebaran. Secara umum, untuk a, b dan c bilangan bulat, maka a b + c = a b + a c a b β c = a b β a c 5 Pembagian Bilangan Bulat dengan Nol Misalkan 5 0 = p β 0 Γ p = 5 Tidak ada satupun pengganti p pada bilangan bulat yang memenuhi 0 Γ p = 5, sehingga dapat disimpulkan bahwa Untuk setiap bilangan bulat a, a 0 tidak terdefinisi. 6 Pembagian Bilangan Bulat oleh Nol Untuk pembagian 0 3 = n, adakah pengganti n yang memenuhi? Perhatikan uraian berikut ini. 0 3 = n β 3 Γ n = 0 Pengganti n yang memenuhi 3 Γ n = 0 adalah 0. Jadi, kesimpulannya adalah sebagai berikut. Untuk setiap bilangan bulat a, berlaku 0 a = 0. Contoh Soal dan Pembahasan Agar kalian dapat memahami konsep dan sifat-sifat operasi pembagian pada bilangan bulat, silahkan pelajari beberapa contoh soal dan penyelesaiannya berikut ini. Contoh Soal 1 Tentukan hasil pembagian bilangan bulat berikut ini. a. 90 5 b. β108 β18 b. 56 β8 c. β84 7 d. 51 β3 e. β72 4 f. 52 0 g. 0 β49 h. β64 β8 i. 128 β8 Jawab a. 90 5 = 18 b. β108 β18 = 6 b. 56 β8 = β7 c. β84 7 = β12 d. 51 β3 = β17 e. β72 4 = 18 f. 52 0 = tidak terdefinisi g. 0 β49 = 0 h. β64 β8 = 8 i. 128 β8 = β16 Contoh Soal 2 Tentukan hasil pembagian berikut jika ada bilangan bulat yang memenuhi. a. 72 6 b. β30 β6 c. 52 3 d. 82 β9 e. β70 4 f. β96 β18 Jawab a. 72 6 = 12 b. β30 β6 = 5 c. 52 3 = tidak ada bilangan bulat yang memenuhi d. 82 β9 = tidak ada bilangan bulat yang memenuhi e. β70 4 = tidak ada bilangan bulat yang memenuhi f. β96 β18 = tidak ada bilangan bulat yang memenuhi Contoh Soal 3 Tentukan pengganti nilai m, sehingga pernyataan berikut menjadi benar. a. m Γ β4 = β88 b. 9 Γ m = β54 c. m Γ β7 = 91 d. m Γ β13 = β104 e. β16 Γ m = 112 f. 8 Γ m = β136 g. m Γ 12 = 156 h. m Γ β6 = β144 Jawab a. m = β88 β4 = 22 b. m = β54 9 = β6 c. m = 91 β7 = β13 d. m = β104 β13 = 8 f. m = β136 8 = β17 g. m = 156 12 = 13 h. m = β144 β6 = 24
tentukan hasil pembagian bilangan bulat